Ingat nggak waktu saya cerita tentang warung rebus-rebusan Maneki saya pernah bilang kalau di dekat BINUS ada lagi satu warung rebus-rebusan yang sama enaknya bernama Dapur Jiejie? Kalau lupa bisa baca postingannya di SINI. Nah, setelah sekian lama nggak update blog ini, akhirnya hari ini saya mau cerita soal Dapur Jiejie ini.
Dapur Jiejie terletak di Jl. H. Senen, kalau dari pintu masuk BINUS Syahdan tinggal jalan ke sebelah kanan, ketemu gang pertama, masuk ke situ lalu lurus dikit, di sebelah kiri kamu akan menemukan warung kecil ini. Cukup mudah ditemui kok, karena papan namanya cukup jelas.
Konsep Dapur Jiejie sebenarnya serupa dengan Maneki, di mana pengunjung bebas memilih menunya (dan tentu saja harganya). Tinggal ambil jepit dan mangkok, buka kulkasnya, comot-comot lauk dan sayur, bawa ke kasir, sebutkan mau pakai kuah apa: kaldu atau tomyam, minum apa, lalu si kasir akan mentotal harga makanan. Setelah itu kamu bisa duduk menunggu makanan kamu direbus, nggak lama kemudian makanan kamu akan siap dalam keadaan super panas. Hmmm.
Berikut foto-foto dari Dapur Jiejie:
Dapur Jiejie: Make your own tom yum. Hmmm! Udah langsung ngeces deh.
Ini adalah penampilan warungnya: 4 meja panjang (4 orang) dan 1 meja pendek (2 orang)
SERVE YOURSELF! Bisa pilih pakai bihun, soun, mie, udon, atau nasi. Lalu pilih lauk (suki) dan sayurnya deh di kulkas sebelah!
Ini daftar harganya. Cukup murah kan?
Daaaan... Inilah makanan saya! Kali ini saya memilih suki bakso cumi, bakso udang, rumput laut, chikuwa, lalu apa lagi ya... saya lupa. Hehe. Di sini memang begitu, selalu kalap nyomot-nyomot tanpa peduli apa yang kita comot dan berapa harganya. Tapi tenang, karena harga makanan cukup terjangkau, maka sebanyak-banyaknya kamu nyomot suki juga nggak bakal mahal-mahal amat. Sayurnya 3 jenis: kangkung, pokchoy, dan jamur enoki. Lalu saya pakai bihun juga!!
Untuk kuah, saya milih kuah tom yam yang pedas-asam seger banget. Dimakan panas-panas uennaaknyaaaa!!!!! Minum cukup segelas es teh manis. Seperti biasa.. hehe.
Oh iya, tiap pesanan diantar pasti disertai sambal dan bawang putih goreng. Namun, karena saya merasa kuah tom yam sudah cukup pedas, saya tidak minta sambal lagi. Sebagai ganti, saya minta bawang putih saya diberikan dua porsi. Hehehe. Enak lho ditaburi bawang putih!
Kuah tom yam memang sedap dan segar. Namun, untuk yang tidak tahan pedas mungkin agak sulit ya. Silahkan pilih kuah kaldu. Kuah kaldunya gurih dan enak.
Kalau membandingkan Maneki dengan Dapur Jiejie, menurut saya, keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kalau ngomongin kelengkapan suki buat saya relatif karena baik Maneki maupun Dapur Jiejie tidak selalu lengkap sukinya. Sepertinya tergantung bahan yang tersedia tiap hari. Namun kalau dari segi kuah, saya lebih memilih Dapur Jiejie. Kuah tom yamnya itu lho.. Uiih.. mantap! Dari segi minuman, Maneki menawarkan lebih banyak variasi, ada es cincau dan lidah buaya, sedangkan di Dapur Jiejie minumannya standart air putih dan teh. Dari segi tempat, keduanya sama-sama sempit, namun karena Maneki warungnya melebar dan bukan memanjang ke dalam, maka akan terasa lebih nyaman makan di Maneki.
Yah itulah cerita saya seputar warung rebus-rebusan di sekitar BINUS. Kalau teman-teman sedang berjalan-jalan di sekitar BINUS, coba mampir. Apalagi sekarang lagi musim hujan, udara dingin. Pas banget makan yang panas-panas dan sedap macam makanan di Maneki dan Dapur Jiejie.
UPDATE Nov 2015
Warung Jiejie ganti nama jadi Susi Suki, masih di tempat yang sama.
Maneki udah tutup (hix!)
UPDATE Nov 2015
Warung Jiejie ganti nama jadi Susi Suki, masih di tempat yang sama.
Maneki udah tutup (hix!)